Ulul Albaab

 

Di dalam penciptaan alam semesta serta kejadian-kejadian yang terkandung di dalamnya terdapat cukup banyak pelajaran bagi segenap manusia dan muslim khususnya. Allah SWT menciptakan hamparan bumi bagi manusia serta memerintahkannya untuk dikelola secara benar dan menikmati apa-apa yang telah Allah SWT anugerahkan. Sebagaimana termaktub dalam surat al Mulk ayat 15 yang artinya, “Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan”.

Melalui ayat di atas Allah SWT memerintahkan manusia untuk menikmati sebahagian dari rezeki yang Allah SWT hamparkan di muka bumi ini. Baik itu tumbuh-tumbuhan, binatang ternak, ikan di lautan serta buah-buahan yang dapat dikonsumsi dan dinikmati. Namun di akhir ayat Allah SWT memberikan peringatan untuk tidak terlena dengan segala kenikmatan yang ada. Karena setelah kematiannya seluruh manusia kembali dibangkitkan dan akan diminta pertanggungjawaban atas segala nikmat yang pernah diberi. Dengan cara apa rezeki tersebut diperoleh dan untuk apa rezeki tersebut dipergunakan.

Selain sebagai tempat untuk mencari sebahagian dari rezeki yang Allah SWT berikan, bumi dan seisinya Allah SWT hamparkan sebagai sarana untuk beribadah dan bertafakkur. Keindahan alam berupa gunung-gunung yang menjulang, kelokan sungai-sungai dan birunya lautan serta berbagai jenis kehidupan yang ada di dalamnya tidaklah Allah SWT ciptakan itu semua hanya untuk memanjakan mata semata. Namun agar manusia merenungi dan berfikir bahwa setiap detail keindahan tersebut mustahil hasil karya manusia, namun Tuhannya manusia yaitu Allah SWT. dalam surat Ali Imron ayat 190 Allah SWT berfirman :

????? ??? ?????? ????????????? ??????????? ???????????? ???????? ???????????? ?????????? ?????????? ????????????

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal

Melalui penciptaan alam semesta ini Allah SWT ingin menunjukkan betapa Maha Kuasa dan Maha Hebatnya Ia. Sehingga lagi dan lagi manusia yang memiliki akal sehat kembali berfikir betapa kecil dan tak berdayanya ia dihadapan Allah SWT. Bukan hanya sekedar menciptakan, namun Allah SWT mampu mengatur alam semesta ini berjalan sesuai dengan tugasnya. Bisa dibayangkan betapa rapi dan teraturnya setiap bintang dan perputaran planet-planet sehingga satu dengan lainnya tak saling berbenturan. Maka adakah Tuhan selain Allah SWT yang mampu mengatur sedemikian rupa. Ini hanya mampu direnungi oleh mereka-mereka yang beriman dan berakal. Akal menuntun mereka pada kesempurnaan iman akan keyakiyan siapa Tuhan yang pantas disembah.

Lalu, siapakah orang berakal yang Allah SWT maksud. Apakah semua manusia yang mampu berfikir termasuk dalam golongan tersebut?

Dengan detail pula Allah SWT menjelaskan siapa ???? ??????? atau orang-orang yang berakal yang dimaksudkan pada surat Ali Imron ayat 190. Yaitu orang-orang yang senantiasa basah lisannya dengan berzikir kepada Allah SWT dalam segala keadaan. Baik dalam kondisi berdiri, duduk maupun berbaring ulul albaab akan senantiasa mengingat Allah ST dengan memperbanyak zikir. Selain itu mereka juga selalu bertafakkur atau memikirkan akan pencintaan langit dan bumi seraya berkata, “Ya Allah, sungguh tidaklah engkau menciptakan langit dan bumi ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau ya Allah dan lindungilah kami dari siska api neraka”.

????????? ??????????? ??????? ???????? ?????????? ???????? ??????????? ???????????????? ??? ?????? ????????????? ??????????? ???????? ??? ???????? ?????? ???????? ??????????? ??????? ??????? ????????

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS Ali Imron: 191)

Maka sebagai seorang muslim sudah sepantaskan untuk senantiasa berzikir serta memuji asma’Nya yang mulia atas segala keindahan dan kesempurnaan dalam penciptaan alam semesta. Sehingga dengan tafakkur tersebut akan semakin menambah dan menguatkan cahaya iman kepada Sang Maha Pencipta, yaitu Allah SWT.

Komentar

Saat ini Komentar Tidak tersedia.

KERJA SAMA